Mematahkan Hati Sendiri (lagi)?
Sekian kali ini terjadi lagi, hubungan yang tadinya baik-baik saja kini runtuh begitu saja. Capek? Ya! Ketika harus mengulang moment yang sangat tidak mengenakkan. Memilih pergi dengan mematahkan hati sendiri, ditinggalkan atau mengakhirinya dengan kesepakatan yang sesungguhnya tak benar-benar diinginkan. Bukan karena sudah tak sayang, tapi idealisme tak dapat terbantahkan. Terkadang ada hal-hal diluar kendali kita yang berlawanan dengan prinsip-prinsip pasangan. Yang seharusnya menemukan titik tengah, malah tak jarang berjalan sendirian. Aku tak pernah menyerah, tapi kalau salah satu sudah tak mau berjuang, untuk apa dipertahankan? Untuk apa kita tetap tinggal sedangkan kita tidak dihargai? Aku benci ketika kejujuran ini … Lanjutkan membaca Mematahkan Hati Sendiri (lagi)?
